Jumat, 07 Februari 2014

Para Istri Nabi Ibrahim As



Para Istri Nabi Ibrahim As
Istri pertama nabi Ibrahim As adalah Sarah. Sarah termasuk wanita tercantik dan paling berbakti kepada Allah dan suaminya. Sumber-sumber yang ada menunjukkan bahwa nabi Ibrahim As tadinya hidup di Babil, di Irak, dan menikah dgn Sarah yg masih merupakan kerabat beliau. Sarah beriman kepada risalah Ibrahim, begitu pula keponakan beliau, Luth.
Sarah diberi kecantikan luar biasa yg membuatnya menjadi wanita tercantik pada zamannya. Namun karena kecantikannya pulalah akhirnya ia mendapat cobaan.
Palestina, tempat tinggal Ibrahim dilanda kekeringan dan paceklik, untuk itu Ibrahim brsama istrinya berangkat ke Mesir. Ketika keduanya tiba di Mesir, Ibrahim tahu bahwa penguasa Mesir adalah orang yang suka perempuan, oleh karena itu, Ibrahim mngkhawatirkan istrinya, Sarah, lalu Ibrahim berkata kepada Sarah “Penguasa Mesir ini pasti akan bertanya kepadaku tentang dirimu, aku akan mnjawab bahwa engkau adalah saudara perempuanku, jadi jangan membantahku disisinya, karena di dunia ini tidak ada orang muslim selain aku dan engkau, dan sesungguhnya engkau adalah saudaraku di kitabullah”

Di Mesir, salah seorang pejabat Mesir melihat Sarah, karenanya ia segera pergi dan masuk menemui rajanya, pejabat tsb berkata “Paduka, seorang wanita telah datang ke Mesir dan ia hanya layak dimiliki orang seperti paduka, karena kecantikannya nyaris menutupi matahari di siang hari”
Wajah sang raja Mesir berbinar-binar, mulutnya mengumbar senyum lebar dan terlukis tanda-tanda ridha di wajahnya kepada pejabatnya tsb, lalu sang raja berkata kepada si pejabat tadi “Pergilah dan bawa wanita tsb kemari.”
Lalu sang pejabat pergi hingga tiba di tempat Ibrahim dan istrinya, sang pejabat berkata kepada Ibrahim “Sesungguhnya raja menyuruhku membawa wanita ini kepadanya”
Sarah berjalan dan masuk ke istana Mesir, ia tidak gelap mata dengan tahta yang ditinggikan, gelas-gelas yg diletakkan, bantal-bantal sandaran yg disusun dan permadani-permadani mewah yang terhampar, matanya tidak menoleh tiang-tiang tinggi dan tembok-tembok yg menjulang, ia tdk begitu peduli dgn para pelayan dan anak-anak istana yg berkeliling ke kanan dan ke kiri.
Hati Sarah hanya terpaut kpd Allah, ia terus berhubungan denganNya dgn damai dan tenang, hatinya penuh dengan keyakinan bahwa ia berada dalam pengawasan Allah, Tuhan semesta alam.
Hati Sarah terus brlarut dalam dzikir kpd Allah, ruhnya lebih senang menyatu dgn rahasia ilahi, mulutnya tidak henti2nya menyanjung Allah, dan ia tdk brhenti dari dzikir kpd Allah sedetik pun.
Seluruh panca indranya mnyatu kpd Allah dgn ikatan kuat dan kokoh, Sarah tahu bhw ia trmasuk hamba2 Allah yg salih, ia tahu bhw ia istri nabi mulia disisi Allah, jadi ia yakin bhw Allah tdk akan menelantarkannya.
Sarah brusaha melihat Allah dgn mata hatinya agar ia damai denganNya dan brnaung di bawah naungan rahmatNya serta brlindung dibalik bentengNya yg amat kokoh pada saat2 kritistsb.
Disisi lain, raja Mesir amat trpesona dgn kecantikan Sarah, raja Mesir merasa sepertinya ada kegemetaran yg mngalir di tubuhnya dan ia tdk tahu hakikat kegemetaran tsb, hanya saja ia merasa ketakutan mnyelimuti hati dan mnguasai perasaannya.
Kegemetaran tsb adlh pringatan Ilahiyah. Lalu sang raja melihat Sarah utk kedua kalinya dgn pandangan yg mngandung pnghkhianatan, Ya, kegemetaran lain menyusup ke tulang prsendiannya terutama ketika setan brbisik kepadanya “Mendekatlah engkau kpd wanita tersebut.”
Raja Mesir mndekatkan diri kpd Sarah dan hendak menyodorkan tangan utk menjamahnya, namun tiba2 seluruh badannya menjadi kaku, ia tdk tahu apa yg harus ia prbuat, ia merasa seperti ada kekuatan yg menghentikan nafas, gerakan, tangan dan hanya mulutnya saja yg bisa digerakan. Ketakutan mnyelimuti hati sang raja, hatinya nyaris trkoyak2, sungguh ketakutan turun kpdnya dan ketakutan tsb mengguncangnya dgn dahsyat, ia terbenam dan nyaris trperosok dan ia benar2 tdk tahu apa yg harus diperbuat.
Disisi lain, Sarah terus terhanyut dlm munajat hangat dgn tuhannya, dan ia merasa ada sinar yg mnyinari jiwanya, dan ada ketenangan yg menetap di hatinya yg bagian dalam, serta kedamaian yg benar2 ia rasakan.
Sarah berkata “Ya Allah, jika Engkau mngetahui aku beriman kpd-Mu dan rasulMu, serta Engkau tahu aku menjaga kemaluanku kecuali utk suamiku, maka jangan kuasakan org kafir ini kepadaku”
Lalu sang raja Mesir brkata kpd Sarah “Hai perempuan., brdo`alah kpd tuhanmu agar Dia membebaskanku, jika itu engkau lakukan, aku tdk akan mengganggumu dan tdk akan mengulangi perbuatanku yg engkau benci ini”
Lalu Sarah berdo`a kpd Allah agar Dia melepaskan raja yg zhalim ini, dan seketika itu pula sang raja terbebas laksana diikat tali kemudian dilepaskan, namun setan kembali merayu sang raja agar ia mengulurkan tangannya lagi kpd wanita jujur ini, Sarah, istri Ibrahim, dan melanggar janjinya, namun tiba2 kali ini tangannya menjadi lumpuh dan ditarik dgn tarikan yg amat kuat, ketika itu pula sang raja berkata lagi kpd Sarah “Berdo`alah engkau kpd tuhan yg engkau sembah, agar Dia melepaskanku dan aku benar2 berjanji tdk akan mengulangi perbuatan keji ini” kemudian Sarah berdo`a lagi kpd Allah dan seketika itu pula sang raja terbebas kembali. Kejadian seperti itu terjadi dan berulang hingga beberapa kali, hingga akhirnya, sang raja benar2 dibuat tdk berdaya, sekujur badannya lumpuh layu, dan ia melihat Sarah dgn pandangan penuh harap, dan meminta belas kasihan dari Sarah, lalu sang raja berkata kpd Sarah dgn suara lirih “Hai perempuan, ampuni aku, dan berdo`alah kepada tuhanmu agar Dia membebaskan aku, dan aku tdk akan mengulangi perbuatanku utk selama2nya”
Ketika Sarah melihat keseriusan sang raja, maka iapun kembali berdo`a kpd Allah utk membebaskan sang raja, dan dgn seketika sang raja terbebas dan tubuhnya menjadi normal kembali seperti sedia kala.
Sang raja berkata kpd Sarah dgn suara lirih “Hai perempuan, betapa taatnya tuhanmu ketika engkau berdo`a untukku”
Sarah berkata kpd sang raja dgn penuh keyakinan iman “Dan engkau sendiri pun bisa begitu, jika engkau taat kpd tuhan tersebut, niscaya Dia akan taat kepadamu”
Allahu akbar, Allah Maha besar, betapa agungnya kata2 diatas, “Sungguh, jika engkau taat kepadaNya, niscaya Dia juga akan taat kepadamu” Allahu akbar, Allah Maha besar, jadi jujur bersama Allah akan menghasilkan kemukjizatan dan membuat org bisa berkata penuh hikmah dan tepat. Sungguh betapa indahnya berhubungan dgn Allah.
Adapun sang raja Mesir, setelah kejadian tsb, ia segera memanggil pejabat yg membawa Sarah kepadanya, dan lalu ia berkata “Keluarkan wanita ini dari hadapanku, karena engkau tdk datang kepadaku dgn membawa wanita melainkan setan”
(syaikh Ibnu Hajar menjelaskan tentang hal ini “bhw sebelum kedatangan islam, manusia sangat mendewa2kan jin, dan mereka berpendapat bhw seluruh kejadian luar biasa yg terjadi adlh karena prbuatan jin)
Istri Nabi Ibrahim, Sarah, tidak melahirkan, lalu raja Mesir memberikan seorang pembantu dari Mesir yang dapat membantunya. Nabi Ibrahim telah menjadi tua dan rambutnya memutih di mana beliau menggunakan usianya hanya untuk berdakwah di jalan Allah SWT. Sarah berpikir bahwa ia dan Nabi Ibrahim tidak akan mempunyai anak, lalu ia berpikir bagaimana seandainya wanita yang membatunya itu dapat menjadi istri kedua dari suaminya. Wanita Mesir itu bernama Hajar. Akhirnya, Sarah menikah-kan Nabi Ibrahim dengan Hajar, kemudian Hajar melahirkan anaknya yang pertama yang dinamakan oleh ayahnya dengan nama Ismail. Nabi Ibrahim saat itu menginjak usia yang sangat tua ketika Hajar melahirkan anak pertamanya, Ismail. Menurut kitab Qishashul Anbiya karya Ibnu Katsir, Hajar adalah seorang putri bangsa Mesir.
Para istri Ibrahim dan keturunannya adalah sebagai berikut:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar